Akar yang tumbuh menguat ke dasar bumi tidak di tanam kemarin sore. Begitu pun batang yang tumbuh menjulang tinggi, ia melewati proses yang panjang dari pergantian siang dan malam. Selelah dan sesulit apapun hidup semoga tidak menjadikan kita putus harapan kepada Sang Maha Cinta.
Senin, 13 April 2020
Semesta Menangis
Surakarta, 13 April 2020
"Semesta Menangis"
Terdiam dalam sunyi......
Mata terpejam di kegelapan malam,
Hidung mengendus aroma kepedihan,
Telinga mendengar jerit tangis semesta,
Mulut kaku tak mampu berkata,
Hati bergetar hebat dengan segala keresahanya,
Pikiran melayang bersama ketakutan-ketakutan,
Kaki berhenti melangkah,
Tangan tak mampu meraih dan memeluk semesta,
Semesta menangis sujud pada Sang Pencipta,
Semesta penuh luka dan basah air mata,
Mengemban tugas tuk menjemput nyawa,
Mengantarnya pada Sang Kuasa,
Sang Kuasa Yang Maha Pencipta,
Tragedi pilu 2020,
Semoga semesta segera menyelesaikan tugasnya,
Kembali ceria penuh kebahagiaan,
Menyambut ramadhan dengan kemurnian hati,
Mengajak seluruh penghuninya sujud pada Sang Pencipta,
Pada-Nya yang tak mampu di lihat oleh mata,
Namun dapat di rasakan keberadaan-Nya oleh hati,
Terimakasih semesta, tetes air matamu yg tulus
Mampu menyentuh seluruh hati penghunimu ,
membuat mereka berpikir dan bertanya tentang
Apa yang terjadi ?
Dan mengapa terjadi ?
Yang jahat jadi baik, Yang baik jadi jahat,
Jahat dan baik saling berdampingan melekat
pada manusia yang sadar dirinya manusia atau pun
Manusia yang lupa bahwa dirinya manusia...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Luka Pengasuhan Orang Tua
Luka Pengasuhan Orang Tua Ibu seorang wanita tangguh yang tumbuh dan besar di zaman perang. Mentalnya sekuat baja melebur dalam ketulusan...

-
MENIKAH “Sejatinya menikah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah Lillahi Ta’ala, bukan hanya sekedar menghindari z...
-
Luka Pengasuhan Orang Tua Ibu seorang wanita tangguh yang tumbuh dan besar di zaman perang. Mentalnya sekuat baja melebur dalam ketulusan...
-
CERPEN : "SEMESTA MENANGIS" Oleh Ulfah Meita Menceritakan tragedi pilu 2020 tentang Covid-19. Kisah seorang Perawat cant...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar