Jumat, 17 April 2020

CERPEN "SEMESTA MENANGIS" Tragedi Pilu 2020


CERPEN : "SEMESTA MENANGIS"
Oleh Ulfah Meita

Menceritakan tragedi pilu 2020 tentang Covid-19.  Kisah seorang Perawat cantik, baik hati, dan ramah bernama corona yang bertugas di salah satu Rumah Sakit terkenal di Kota Jakarta. Cerita cintanya yang tulus pada semesta, membuat ia menunda hari pernikahannya dengan Dokter muda, dokter yang banyak di kagumi oleh pasiennya terutama kaum hawa karena parasnya yang ganteng dan hatinya yg lembut penuh kasih, sikapnya santun, sangat menghormati kaum hawa. Dokter muda tersebut bernama Virus. Virus bertugas di Rumah Sakit yang berbeda dengan Corona, yaitu salah satu Rumah Sakit besar Kota Bogor.

Corona yang sering di panggil nana, menjalin hubungan dengan Vir (nama panggilan doker virus) sejak mereka masih sama-sama kuliah di Fakultas Kedokteran. Delapan tahun kisah perjalanan cinta mereka hingga mereka siap berlabuh kejenjang yang lebih serius yaitu menikah di pertengahan bulan mei tahun ini 2020. Namun, Tuhan berkehendak lain, covid-19 datang menjadi ujian terbesar dalam pernikahan mereka berdua. Mereka memutuskan untuk menunda pernikahan, rasa cinta mereka yang tulus kepada semesta mengalahkan seluruh keegoisan diri, keputusan yang berat telah di pilih.

Keduanya kini sama-sama fokus berjuang untuk melawan covid-19. Perjuangan dengan niat dan hati yang tulus mengantarkan mereka pada keabadian cinta di hadapan Sang Pencipta, semesta menjadi saksi kisah cinta sejati dua insan manusia yang menyerahkan  hidup dan matinya tulus Lillahi Ta'ala. Inna Lillahi wa inna ilayhi raji'un.

Penasaran dengan kisah cinta dokter vir dan perawat nana?? Yuk terus simak ya. Cerpen ini penulis dedikasikan untuk teman-teman dokter dan perawat yang telah berjuang dengan ketulusan hati tanpa lelah. Cerpen yang memberi pesan kepada pembaca akan bahayanya Covid-19 bagi kesehatan fisik maupun psikis manusia. Cerita yang membuat penulis menguras air mata mengingat banyaknya manusia egois yang hilang rasa kemanusiaannya kepada sesama. Semoga pesan dalam cerpen ini tersampaikan dengan baik kepada pembaca. Terimakasih....


https://ulfahmeita.blogspot.com/?m=1
Ig : ulfahmeita05  , Fb : Ulfah Meita
Twitter : @UlfahMeita, Email : ulfahmeita05@gmail.com






Corona seorang perawat di salah satu Rumah Sakit terkenal, di Ibu Kota Jakarta. Nama panggilannya suster nana, dia cantik, baik hati dan ramah. Hari yang cerah di awal bulan januari, tahun baru 2020. Bunga bermekaran memenuhi seluruh hatinya, tahun yang di tunggu dan sangat di rindukan akhirnya telah datang. Bahagia karena  kisah perjalanan cintanya bersama dokter virus selama delapan tahun akan berlabuh di pelaminan. Dokter virus adalah dokter muda, yang ganteng, banyak di kagumi oleh pasien terutama kaum hawa karena kelembutan hatinya, sopan santun  dan sangat menghormati wanita. Dokter muda yang akrab di sapa dokter vir sore itu datang ke rumah suster nana bersama keluarga besarnya, berniat untuk melamar suster nana.
Awal tahun baru, januari bersemi. Rumah suster nana penuh dengan dekorasi bunga yang cantik dan rapih. Terlihat dua insan manusia yang saling memadu kasih duduk di bangku taman halaman rumah suster nana,

Virus : Assalamu'alaikum calon mamumku...
Corona : Wa'alaikumsalam calon imamku...
Virus : Aku bahagia banget akhirnya setelah 8 tahun kita pacaran, tahun ini insyaAllah aku akan menikahimu.. (ungkapan kebahagiaan dokter vir)
Corona : Aku pun bahagia waktu yg ku tunggu bertahun-tahun dengan lika-liku cinta kita yang menguras air mata dan emosi akhirnya mengantar kita untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.. (suster nana sangat terharu mengingat perjalanan cinta mereka)
Virus : Terimakasih nana, kamu wanita yang sangat sabar mau dengan tulus mencintaiku apa adanya, menungguku bertahun-tahun lamanya...
Corona : kamu pun laki-laki baik yang di kirim Tuhan untuk menerjemahkan hidupku menjadi lebih indah dan berwarna vir...
Virus : Semoga semua berjalan lancar, bulan mei yang di tunggu menjadi saksi dari perjalanan cinta kita, melabuhkan hati ku pada seorang wanita bernama corona yg sekian lama ku kagumi dan terselip doa di sepertiga malamku..
Corona : ini kok kamu jadi romantis banget gitu ya, aduh aku jadi pengin terbang nih... (hidungnya kembang kempis, dengan pipi merah jambu malu-malu)
Virus : nana... nana… ekspresi kamu yg malu-malu gini tuh yang bikin aku gemesss dan tambah cinta uhhhh.... (dokter vir mencubit hidungnya seperti kebiasaannya sejak dulu waktu masih pacaran di fakultas kedokteran)
Corona : ah kamu tuh gitu deh, seneng banget buat aku malu dan salah tingkah.. (tersenyum manis di pipi merah merona suster cantik itu)

Seusai jamuan makan malam dan pertunangan, keluarga besar dokter  virus pun berpamitan untuk pulang ke rumah mereka di Kota Bogor. Keduanya pun kembali bekerja dengan kesibukan masing-masing, dokter vir yang bertugas di salah satu Rumah Sakit besar di Kota Bogor, dan suster nana yang bertugas di Rumah Sakit Jakarta. Kesibukan keduanya membuat mereka jarang bertemu, sehingga adik suster nana yaitu mawar membantu persiapan pernikahan kakaknya yang rencananya akan di laksanakan, di Jakarta. Mawar yang masih kuliah saat itu sedang liburan semester, mawar banyak berperan mulai memesan surat undangan,gaun pernikahan, gedung pernikahan, WO (Wedding Organizer), seragam keluarga besar, catering, dll.

Tak terasa sudah sebulan lebih sejak pertunganan itu, menginjak bulan maret. Bulan yang mencekam, Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena pandemi covid-19. Apa itu pandemi covid-19??
Menurut WHO (World Health Organization)
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu.
Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona. (Sumber : sehatq.com)

Pandemi covid-19 membuat dokter vir dan suster nana semakin sibuk di rumah sakit dengan pekerjaan meraka masing-masing. Pertengahan bulan maret dokter vir menyempatkan waktu untuk mengunjungi suster nana ke Jakarta. Sore itu mereka  janjian di salah satu cafe langganan mereka untuk membicarakan hal penting terkait pernikahannya. Terlihat seorang wanita cantik, dengan rambut panjang terurai duduk di salah satu bangku cafe. Suasana cafe sore itu terlihat sepi  tidak  ramai seperti biasanya.

Virus : Assalamu'alaikum calon mamumku, (dokter vir yang tiba-tiba datang dan mencubit hidung wanita cantik yg sudah menunggunya sejak tadi)
Corona : Wa'alaikusalam calon imamku... (tersenyum, menyembunyikan kesedihannya)
Virus : Jangan sedih gitu dong, senyum manisnya mana sayang.. masa aku jauh-jauh dari bogor hanya di suguhkan wajahmu yang murung tanpa senyuman, kamu kenapa sih sayang? ( dokter vir mencoba merayu suster nana untuk tetap tersenyum)
Corona : aku khawatir dan resah dengan situasi ini, aku takut ke depan situasi ini semakin parah dan akan semakin banyak korban sayang, aku takut akan banyak hal yang terjadi di luar kuasa kita.
Virus : tarik nafas dulu yuk, aku tahu kamu khawatir dengan pandemi covid-19 ini, tapi kamu harus tetap mengontrol emosimu, kamu gak boleh setres berlebihan karena itu akan membuat daya tahan tubuhmu menurun. Serahkan semuanya kepada Yang Maha Pencipta ya sayang.
(Dokter vir mencoba menenangkan suster nana)
Corona : yank, kalo pernikahan kita tunda sampai situasi aman, kamu gak papa kan? Biar kita sama-sama fokus untuk menghadapi covid-19 ini. (Suster nana  mengajukan permintaan)
Virus : ya gak apa-apa sayang, demi kebaikan semuanya, yang penting aku minta kamu jaga kesehatan ya, jangan terlalu setres dan panik, kita serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa.
Corona : ya sayang, makasih banyak ya, tolong sampaikan maafku kepada orang tua dan keluarga besarmu... aku berharap mereka mau mengertikan sitausi dan keadaan ini yank...
Virus : pasti mereka mengerti sayang, nanti aku anter kamu pulang dan bantu untuk ngasih pengertian juga ke orang tua mu...
Corona :  he'em...  (mengangguk tanda setuju). Yank, aku kaya nya mau cari kostan aja supaya orang tua dan keluarga ku aman, karena  aku harus bertugas di rumah sakit menangani pasien covid-19. Kalo harus bolak-balik ke rumah, aku kasihan dan gak tega dengan orang tua pasti bahaya untuk mereka...
Virus :  baiknya memang begitu, kita harus jaga jarak dulu dengan orang tua dan orang lain  demi kebaikan bersama. Terus kamu udah dapet kostan'nya belum? Kalo udah nanti biar aku pamit ke rumahmu terus langsung ku antar ke kostan mu...
Corona : udah kok yank, kosannya insyaAllah aman, jauh juga dari rumah warga, dekat dengan rumah sakit, halamannya luas, dan sebelahan dengan rumah ibu kost tapi masihada jarak jadi insyaAllah aman, pulang dari rumah sakit langsung masuk kamar kost...
Virus : bagus kalo gitu yank.. udah yuk yank pulang ke rumah mu, takut keburu malam, besok aku harus kerja pagi soalnya, kamu juga kan harus istirahat mau bersihin kos dulu kan... (ajak dokter vir kepada suster nana)
Corona : ayuk...

Dokter vir dan suster nana pun bergegas mengendarai mobil toyota alphard warna hitam milik dokter vir. Sesampai di rumah suster nana, keduanya pun duduk bersama kedua orang tua dan mawar untuk memberi pengertian kepada mereka tentang keputusan keduanya menunda pernikahan. Orang tua dan adik suster nana awalnya keberatan tapi kesabaran dokter vir mampu meluluhkan hati keluarga suster nana. Suster nana pun mengutarakan keinginannya untuk pisah rumah sementara pindah ke kost'an untuk menjaga keamanan bersama.

Corona :  mah, pah  maaf ya nana harus pindah ke kost'an dulu sementara, nana sayang kalian, nana gak mau membahayakan nyawa kalian karena kita masih tinggal serumah sedangkan nana masih harus bolak-balik rumah sakit menangani pasien covid-19. Nana harap mamah dan papah mau mengertikan kekhawatiran nana... (ijin nana kepada kedua orang tuanya)
Papah corona : ya gak apa-apa sayang, papah mengijinkan kamu yang penting kamu rajin kabarin orang tua, jaga kesehatan mu ya nak... (jawaban bijak seorang ayah)
Mamah corona : kamu ijin cuti atau mengundurkan diri aja ya na, mamah khawatir. Biar kamu tetep di rumah gak perlu ngekost & bolak balik ke rumah sakit.. karena virus corona sangat berbahaya sayang, mamah takut kalo kamu kenapa-kenapa... (kekhawatiran seorang ibu kepada anak perempuannya)
Papah corona : mah, gak boleh kaya gitu dong... mamah gak boleh egois, itu sudah resiko dari pekerjaan nana sebagai perawat, dia harus bertanggung jawab dengan sumpahnya sekalipun nyawa taruhannya, mamah yang sabar ya...  (suami yang memberi pengertian kepada istrinya)
Virus : betul kata papah, memang bukan keputusan yang mudah tapi kami sudah di sumpah untuk mengabdikan hidup dan mati kami kepada bangsa dan negara ini walaupun taruhannya nyawa, insyaAllah semuanya baik-baik saja mah, mamah bantu doa ya supaya kami bisa menyelesaikan amanah ini dengan baik, kita semua sehat, situasi semakin membaik dan kami bisa melanjutkan acara pernikahan kami yang tertunda... (dokter vir coba menenangkan mama corona yang terlihat sangat cemas dan gelisah)
Corona : mamah, nana pasti jaga diri, hidup dan mati itu urusannya Allah yang penting selama kita hidup manfaatkan itu dengan baik di jalan Allah, mamah bantu doa ya biar kita semua sehat, nana pasti akan rajin ngabarin dan video call ke mamah papah...
Mamah corona :  ya sayang, terus kamu mau pindah kost kapan? Mamah bantuin beresin baju-baju mu ya, mamah anterin kamu ... (perhatian seorang ibu yang lembut penuh kasih)
Corona : gak usah mah, nana udah beresin semuanya, tinggal angkut aja. Nanti biar nana di anterin virus, sekalian dia pamit pulang ke bogor karena besok pagi dia harus kerja. Mamah dan papah jaga kesehatan ya, nana sayang kalian semua, nanti kalo udah sampai di kost nana pasti kabarin kalian, kost'an nana deket rumah sakit kok, terus jauh juga dari rumah warga, sebelahan dengan ibu kost tapi masih berjarak jadi insyaAllah aman...
Mawar :  perlu aku bantuin beres-beres kost'an nya gak kak?  (Mawar menawarkan diri sebagai petugas kebersihan)
Corona : gak usah dek, kamu jagain mamah papah aja ya, aku titip mereka, kalo terjadi apa-apa dengan ku tolong kamu gantikan posisiku, tanggung jawab dan sayangi mereka..
Mawar : husttt kok kamu ngomong nya gitu sih kak, ngomong pake bismillah dulu kek udah kaya mau pergi jauh aja, kamu  kan cuma pergi sementara kak...
Corona : iya adekku, kakak kan cuma mau titip orang tua ke kamu, karena kakak gak tau apa yang akan terjadi ke kakak kedepannya...
Mawar : tapi aku gak suka kakak ngomong kaya gitu, kalo mamah denger pasti mamah bakal sedih dan nangis, udah ah sana pergi... (kesal mawar dengan ucapan nana yang dianggap keterlaluan)
Corona : lho kok malah ngusir kakak nih ceritanya... ya udah kakak pamit ya adek ku yg suka ngambekkan gak jelas (pamit nana sembari memberantakan poni sang adik  dengan wajah yg sedang cemberut)
Mawar : uhh kakak, poniku berantakan nih... mas vir kok mau sih sama mbak nana yang usil banget gitu ... (lapor mawar pada calon kakak iparnya)
Virus : namanya juga cinta dek, makanya kamu jangan kelamaan jomblo biar tau gimana rasanya jatuh cinta... hahaha (usil dokter vir menggoda mawar)

Dokter vir dan suster nana pun pamit menuju kost'an. Mobil toyota alphard berhenti tepat di gerbang kost'an berwarna pink dengan halaman luas penuh bunga. Sebelum keluar mobil terjadi percakapan,
Corona : makasih ya udah nganterin aku, kamu jaga kesehatan ya, hati-hati di jalan, sampai di bogor jangan lupa kabarin aku...
Virus : iya sayangku... (sambil mencubit hidung suster nana)
Corona : aku gak tau apa yang akan terjadi kedepannya dengan kita, yang harus kamu tau dan ingat "aku sangat mencintaimu, tapi Allah lebih mencintaimu, hati ini di takdirkan oleh Allah untuk menjadi milikmu, semoga kamu lah jodoh ku dunia akhirat yang akan mengantarku bertemu dengan-Nya yang Maha Mencintai", selamat malam sayang... salam untuk orang tua dan keluarga mu ya.... (suster nana meneteskan air mata, mengungkapkan isi hatinya kepada dokter vir)
Virus : aku berharap kamu lah tulang rusuk ku, bidadari yang memang Allah takdirkan menjadi pendamping hidupku sampai di keabadian cinta-Nya... Bismillah niat kita baik, semoga kebaikan kita memberi kebermanfaatkan bagi sesama.. selamat malam tulang rusuk ku, pasti aku sampaikan kepada bapak ibu salam dari calon menantu kesayangannya... love you (kembali mencubit hidung mungil, dan mengusap air mata suster nana)

Malam itu semesta menjadi saksi dua insan yang telah sepakat mengabdikan hidup dan matinya kepada semesta, fokus menangani covid-19 mengesampingkan keegoisan diri.
Tiga hari setalah malam itu, suster nana shift work pagi jam 07.30 WIB.  Seperti biasa suster nana melangkah menuju ruang kerja melewati taman halaman samping rumah sakit, suster nana melihat ada dua orang anak yg sedang duduk dan terlihat bersedih...
Corona : adek kok kelihatan sedih, kenapa sayang? (Suster nana menghampiri dua anak tersebut dan berjaga jarak sekitar 1 meter dari anak-anak tersebut)
Alif : mamah sakit kak, sudah 2 hari di rumah sakit... ini adek ku lala (jawab seorang anak laki-laki usia 12 tahun)
Corona : yang sabar ya sayang, kalian gak seharusnya ada di rumah sakit, mamah biar di jaga sama kakak dan petugas medis yang lain, kalian di rumah aja ya, karena kodisi saat ini sangat bahaya untuk kalian, ayah kalian kemana?  (Suster nana menasihati adik-adik tersebut)
Alif : ya kak, ini kita juga cuma sebentar nunggu ayah lagi jenguk mamah dulu di dalem, kita gak boleh masuk dan di suruh tunggu di luar kak... (penjelasan sang kakak)
Lala : kakak suster ya? Kak, virus corona itu apa sih ? Kok kita harus libur sekolah, terus kita juga gak boleh deket-deket sama mamah, gak boleh main, harus di rumah aja.... (tanya si gadis imut usia sekitar 10 tahun)
Corona :  Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian. (Sumber : www.alodokter.com)
Alif : emang virus corona bisa menular ya kak? (Tanya alif penasaran)
Corona : Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia. (Sumber : www.alodokter.com)
Lala : oh gitu kak, menularkannya lewat apa aja sih kak? (Rasa ingin tahu yang besar lala membuat  iya bertanya kepada suster nana)
Corona : Penularannya bisa melaui sentuhan tangan, air liur ketika batuk dan bersin, transaksi uang kertas, permukaan benda, dll. Makanya kita di haruskan menghindari kerumunan orang, tidak berkontak fisik secara langsung seperti kakak saat ini jaga jarak aman dari kalian, kalo bersin tutup dengan tisu dan langsung buang tisu tersebut ke tong sampah yg tertutup, jika tidak ada tisu bisa arahkan tutup dengan bahu kalian contohnya seperti ini (suster nana mencontohkan cara batuk dan bersin ketika tidak ada tisu), kalo sakit sebaiknya istirahat di rumah jangan berpergian keluar rumah, jika harus berpergian gunakan masker, ini kakak ada masker kalian pakai ya...(suster nana memgeluarkan masker dari dalam tasnya, dan memberikannya kepada kedua adik tersebut)
Alif : ya kak makasih ya kak, kak selain itu apalagi cara untuk mencegah penularan virus corona? (Lanjut alif semakin penasaran)
Corona : setelah berpergian langsung ke kamar mandi cuci tangan dan kaki pakai sabun yang bersih, bersih-bersih diri dan jangan lupa ganti baju ya sayang, yuk kakak ajarin kalian cuci tangan biar bersih itu di sana ada air keran dan sabun (ajak suster nana kepada alif dan lala, dengan sabar suster nana mengajari mereka cara mencuci tangan yang benar)
Alif dan lala : makasih ya kakak suster cantik baik hati....
Ayah alif dan lala pun datang menghampiri alif, lala dan suster nana.
Corona : selamat pagi pak, bapak orang tua dari alif dan lala?
Pak Ipul : iya suster, makasih ya sudah menjaga anak-anak saya... saya baru saja menjenguk istri yang setatusnya positif corona, dan ditahan di rumah sakit untuk di isolasi. Anak-anak pun tadi sudah di periksa Alhamdulillah kami negatif... (ayah alif dan lala menjelaskan kepada suster nana)
Corona : yang sabar nggih Pak, lebih baik sekarang bapak segera bawa anak-anak pulang, bersihkan rumah dan isolasi mandiri selama 14 hari, jangan berpergian jika tidak penting, pesan makan bisa melalui aplikasi, bungkusnya langsung di buang dan cuci tangan terlebih dahulu sebelum meyentuh makanan tersebut, ajak anak-anak berjemur sekitar 15 menit sekitar jam 09.00 -10.00 pagi karena pada waktu tersebut resiko paparan bahaya sinar UV tergolong kecil. Stay safe nggih Pak
Pak Ipul : ya terimakasih banyak ya suster, kalo begitu saya dan anak-anak langsung pamit mau pulang ke rumah ...
Alif dan lala : makasih kakak cantik, kakak jaga kesehatan ya... aku sama lala pamit pulang dulu, dadah kakak (alif dan lalal melambaikan tangan tanda perpisahan)
Corona : dadah sayang, hati-hati di jalan ya (suster nana pun melambaikan tangan dan mengakhiri perpisahan dengan senyuman manis)

Corona kembali bekerja menuju ruang kerjaya. Hari demi hari berganti, sudah dua minggu suster nana pisah dari keluarga dan tinggal di kost'an seorang diri, rasa rindu kepada orang tua dan keluarga pun hanya bisa di lampiaskan lewat video call. 
Malam itu sepulang kerja dari rumah sakit suster nana di kagetkan melihat barang-barangnya mulai dari tas berisi baju dan beberapa perkakas lain berada di depan pintu kamar kosnya. Di pintu kost tertulis pesan "Maaf nak, ibu tidak bisa menerima kamu di kos ini, tolong segera pergi dan bereskan semuanya, ibu baru tau kalo kamu perawat yang bekerja di bagian penanganan covid-19, aktivitas kamu bolak balik rumah sakit membuat penghuni kos yang lain khawatir termasuk saya. Mohon pengetiannya. Ttd ibu kost".

Surat itu adalah pesan dari ibu kos, karena bingung harus pulang kemana akhirnya suster nana memutuskan kembali ke rumah sakit , dan menumpang tidur bermalam sementara di rumah sakit. Suster nana tidak berani meceritakan kejadian tersebut kepada orang tua karena takut orang tua khawatir. Petugas medis yang lain pun terkejut ketika suster nana kembali ke rumah sakit membawa tas besar berisi baju. Rina sahabat suster nana pun bertanya apa yang sebenarnya terjadi, kebetulan saat itu suster rina sedang shift malam.
Rina : na kok kamu balik lagi? Bawa tas besar, apa yang sebenarnya terjadi?
Corona : aku di usir ibu kost rin, pulang sampai di kost semua barang ku sudah di depan pintu kamar kos,  dan ada surat ini (corona pun menjunjukan surat tersebut kepada rina)
Rina : keteraluan banget ya, gak punya hati! Kita juga capek, kangen keluarga, mengorbankan keinginan demi membantu menangani musibah ini, gak ada pengertian sama sekali. Padahal kamu juga pulang kan langsung masuk kamar gak interaksi dengan siapapun dan gak berpergian na. Kesel banget sumpah aku!! ( suster rina terbawa emosi)
Corona : gak papa rin, maklum saja mungkin beliau khawatir dan panik karena situasi ini semakin banyak memakan korban. Aku malem ini numpang istirahat tidur disini aja ya sekalian aku temenin kamu lembur (suster nana mencoba menenangkan suster rina)
Rina : memang benar ada yang lebih bahaya dari virus corona yaitu manusia, manusia yang panik takut mati sampai hilang rasa kemanusiaannya. Besok kamu tinggal bareng aku aja di kontrakan ku... (suster rina masih terlihat sangat kesal)
Corona : sabar rin... wajar panik, mungkin karena kurangnya pengetahuan akan covid-19 menyerap seluruh berita tanpa di saring terlebih dahulu, terlalu focus pada jumlah korban yang terus betambah. Kamu gak boleh marah-marah begitu nanti kamu malah setres sendiri, kita harus selalu bahagia supaya imun kita tetap sehat. (Suster nanan mengingatkan suster rina untuk lebih bersabar)
Rina : ya udah kamu istirahat  dulu ya, tidur dulu aja... aku lanjut kerja dulu. (Suster rina berpamitan dan melanjutkan pekerjaannya memeriksa para pasien ke ruang isolasi dengan APD lengkap)
Corona : ya ati-ati... semangat rina!!

Di rumah sakit yang berbeda, dokter vir bertugas. Dokter vir sering sekali lembur dan berjaga malam, sampai akhirnya dokter vir sakit dengan gejala batuk, flu dan demam tinggi. Gejala yang mirip dengan pasien positif corona, setelah test di lab ternyata hasilnya positif corona. Dokter vir pun di isolasi dan di istirahatkan. Semakin hari keadaan dokter vir semakin memburuk, karena dulunya dokter vir adalah seorang perokok aktif, paru-paru dan ginjalnya sudah rusak, virus corona begitu cepatnya menggerogoti tubuh dokter vir. Dokter vir yang merasa usianya sudah tidak lama lagi, mencoba video call dengan suster nana.
Malam di ruang isolasi, terdengar suara tangis via telfon antara dokter vir dan suster nan
Virus: Assalamu'alaikum calon mamumku... gimana kabar mu? (Suara berat dokter vir seakan menahan sebuah beban yang begitu besar)
Corona : Wa'alaikusalam calon imamku, aku sehat, kamu kenapa nangis... wajahmu pucat, kamu sakit ya?? (Suster nana pun meneteskan air mata melihat wajah dokter vir yang terlihat  begitu pucat)
Virus : aku positif corona, apapun yang terjadi dengan ku nanti tolong ya saying, kamu jangan tangisi aku berlebihan, kamu tahu kan aku sangat mencintaimu tapi Tuhan lebih mencintai kita... kamu janji ya harus semangat dan jaga kesehatan kamu sayang bidadari hati ku... (seorang dokter muda yang jarang menangis tiba-tiba meneteskan air mata)
Corona : jangan bilang gitu ya, kamu pasti bisa sembuh, kamu pasti bisa sehat sayang, kamu harus semangat, ingat pernikahan kita, aku sangat mencintai kamu dan butuh kamu sayang (suster nana menyemangati  dokter vir)
Virus : aku udah gak kuat sayang, aku selalu di hatimu sampai kapanpun, apapun yang terjadi dalam situasi sesulit apapun aku minta tolong kamu tetap berbuat kebaikkan ya sayang. Jika nanti Tuhan berkehendak lain, jangan temui aku , cukup kamu doakan aku...  jika kita tidak berjodoh di dunia, aku berharap kita berjodoh dan bertemu di tempat terindahnya, di hadapan Tuhan Yang Maha Mencintai... semesta menjadi saksi besarnya rasa cinta dan sayangku kepada mu corona bidadari cantik yang dikirim Tuhan. Terimakasih kamu telah menjadi wanita inspirasi dan penyemangat hidupku selema 8 tahun perjalanan cinta kita... love you (tetes air mata dokter vir)
Corona : semangat sayang, aku gak tau apa aku bisa hidup tanpa kamu? Tolong tetap bertahan demi cinta kita, jangan biarkan semesta menangis  melihat kisah cinta kita yang berakhir pilu... semangat sayang!! Kamu harus sembuh!!
Dokter vir : Maaf sayang.... (dengan nada berat dan tetes air mata dokter vir menutup telfonnya)
Suster nana begitu cemas dengan kondisi kesehatan dokter vir. Ia pun mencari tahu kabar dokter vir melalui teman-temannya. Salah seorang dokter sepesialis penyakit  dalam bernama dokter geby, sahabat sekaligus yang merawat dokter vir menjelaskan melalui via telfon tentang kondisi dokter vir
Geby :  sebelumnya maaf ya na, aku gak bermaksud menakut-nakuti nana, tapi aku harus jujur tentang kondisi vir saat ini, apapun yang terjadi aku sebagai dokter hanya bisa berusaha semampu ku, selebihnya hak kuasa Allah di luar wewengan ku, kita hanya bisa berusaha sebagai manusia, dan berdoa berharap ada keajaiban. Kamu harus tau na "vir dulu adalah perokok aktif, dia juga peminum, paru-paru dan ginjalnya sudah rusak parah, itu membuat virus corona sangat cepat menyerang dan menyebar menggrogoti seluruh tubuh, daya imun yang  di miliki vir tidak sekuat orang yang normal, virus ini menyerang saluran pernafasan, dengan paru-parunya yang rusak parah kemungkinan untuk bisa bertahan sangat kecil, kamu harus sabar dan kuat ya na, berdoa serta serahkan semua kepada Allah meminta yang terbaik, semoga ada keajaiban dan semoga analisisku salah"
Corona : terimakasih geb, aku minta tolong titip vir.... karena aku gak bisa ada di samping dia saat ini, vir minta aku untuk tetep di jakarta menangani pasien covid-19, amanah dari dia untuk terus berjuang demi kemanusiaan. Apapun yang terjadi, tolong geb kamu kabari aku terus tentang kondisi vir. (Dengan suara yang berat, seakan menahan beban yang begitu berat)
Geby : ya na, aku tau ini situasi yang sangat sulit untuk kalian berdua hadapi, tapi aku yakin kekuatan cinta kalian lebih besar dari segalanya, semesta menjadi saksi ketulusan cinta kalian. Demi kemanusian kalian berdua rela mengorbankan keegoisan diri, cinta bahkan mempertaruhkan nyawa kalian. Aku yakin saat ini para malaikat berdoa meminta yang terbaik kepada Allah atas cinta kalian yang begitu tulus... stay safe na, aku tahu kamu wanita yang kuat!
Corona : makasih banyak geb... (ucap suster nana lirih, terdengar lemas dan bersedih menahan tangis)

April berduka...
Mendung mengepung seluruh semesta,
Hujan rintik membasahi bumi..
Bunga-bunga merunduk..
Suara burung terdengar lirih, seakan bercerita,
Memberi kabar duka pada semesta...
Telah gugur satria sejati,
Berpulang pada Yang Maha Kuasa...
Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un...
Dari tanah, kembali ke tanah...

Sehari setelah dokter geby memberi kabar kepada suster nana, dokter vir meninggal dunia. Kepergiannya di tangisi oleh semesta, kebaikannya di kenang banyak orang, dokter muda satria sejati bernama Virus telah berpulang kepada Yang Maha Kuasa, semoga amal ibadahnya di terima dan di tempatkan di tempat terbaik. Suster nana memenuhi permintaan terakhir dokter vir untuk tidak menemuinya apapun yang terjadi, dan tetap berjuang demi kemanusiaan.

Kondisi suster nana yang masih sedih membuat daya tahan tubuhnya lemah. Seminggu setelah dokter vir meninggal, suster  nana positif corona. Ia pun harus di isolasi di rumah sakit tempat ia bekerja sebagai pasien covid-19, bukan sebagai suster. Keadaan suster nana semakin memburuk, sampai akhirnya sore itu ia menghembuskan nafas terakhirnya. Suster nana menyusul dokter vir ke tempat terindah menghadap Sang Pencipta. Pernikahan yang di rencanakan bulan Mei, di ganti oleh Tuhan dengan Pernikahan yang begitu indah dan mewah, di hadiri oleh para malaikat, menjadi pasangan sejati, sehidup semati dikenang dalam keabadian cinta-Nya.

Semesta menangis,
Kehilangan bidadari tak bersayap...
Bidadari yang kini telah bahagia,
Ia tersenyum tanpa luka..
Kecantikannya sempurna menyinari dunia..
Ketulusan hati mengabdi pada semesta,
Menjadi penyejuk bagi mereka yang pilu,
Ia telah kembali pada pelukkan hangat Ibu Pertiwi...
Mengukir kebaiakkan dalam sanubari..
Cintanya sejati dalam keabadian Sang Pencipta...

Jenazah suster nana sempat di tolak tiga kali oleh warga, dengan alasan warga khawatir virus corona akan menyebar ke perumahan warga dekat makam. Sungguh ironis kepanikkan yang berlebihan membuat manusia kehilangan rasa kemanusiaanya. Prosedur pemakaman jenazah positif corona yang sudah sesuai dengan protokol dari WHO (World Health Organization)  ternyata belum banyak di ketahui dan di pahami oleh masyarakat. Masyarakat hanya menyerap berita dan fokus pada  jumlah pasien positif corona, tidak mengimbangi dengan mencari tahu apa itu WHO, protokol pemakaman jenazah positif corona, pandemk covid-19? Bagaimana cara memutus penularan covid-19? Apa itu social distancing, lockdown,  ODP, PDP, Suspect, Positif, Isolasi, Karantina, Imported Case,  Local Transmission, Wabah, epidemi, pandemi, Rapid test, atiseptik, cairan disinfektan? Dll.

Kepanikkan masyarakat terjadi karena minimnya pengetahuan masyarakat akan covid-19, mereka terlalu fokus pada berita tentang jumlah pasien yg terus bertambah, sehingga membuat ketakutan-ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih. Padahal ditengah pandemi covid-19, daya imun yang kuat sangat di butuhkan untuk melawan virus tersebut, jika kita setres berlebihan  akan mempengaruhi kesehatan tubuh kita. Untuk itu mari kita tingkatkan daya tahan kita dengan tetap bahagia, mengontrol diri  supaya tidak setres, menyaring setiap berita dan informasi yang kita dapatkan, mencari tahu  istilah-istilah dalam covid-19, gejala, serta bagaimana cara memutus rantai penularan covid-19 tersebut.

Cerpen ini penulis desikasikan untuk para pahlawan kemanusiaan, dokter, perawat dan sukarelawan yang telah berjuang demi kemanusian. Terimakasih penulis sampaikan dari hati yang terdalam kepada Satria Sejati dan Bidadari Tak Bersayap yang telah dengan ikhlas bekerja untuk kami. Semoga segala amal kebaikan kalian di terima di tempat terbaik oleh Allah. Terkhusus doa untuk Satria Sejati dan Bidadari Tak Bersayap yang telah gugur dan kembali kepada Sang Pencipta , Al- Fatihah.

Semoga cerpen ini bisa bermanfaat bagi pembaca, pesan dari penulis "Dalam keadaan sesulit apapun, tetaplah berbuat kebaikkan. Jangan biarkan kepanikkan membuat kita kehilangan rasa kemanusiaan, hingga kita lupa tugas kita sebagai manusia untuk saling bermanfaat bagi sesama. Semoga sujud kita semakin khusuk  kepada Sang Pencipta. Stay safe, jaga keluarga mu dan orang-orang di sekelilingmu dengan tetap waspada, ikuti himbauan dari pemerintah, sabar untuk menunda mudik".
ig        : ulfahmeita05
fb       : Ulfah Meita
email : ulfahmeita05@gmail.com


Beberapa sumber berita untuk menambah pengetahuan supaya meredam kepanikan pada diri kita
https://tirto.id/mengenal-17-istilah-terkait-corona-virus-covid-19-odp-hingga-wfh-eGqt
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.who.int/
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/covid-19-ditetapkan-sebagai-pandemi-apa-artinya/amp
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparansains/tata-cara-memandikan-dan-menguburkan-jenazah-korban-virus-corona-covid-19-1t3yXnbk6JM
Youtube Ganjar Pranowo
Ig : @bnbp_indonesia
Ig : @kemenkes_ri





Senin, 13 April 2020

Semesta Menangis


                                                                                Surakarta, 13 April 2020
"Semesta Menangis"                

Terdiam dalam sunyi......
Mata terpejam di kegelapan malam,
Hidung mengendus aroma kepedihan,
Telinga mendengar jerit tangis semesta,
Mulut kaku tak mampu berkata,
Hati bergetar hebat dengan segala keresahanya,
Pikiran melayang bersama ketakutan-ketakutan,
Kaki berhenti melangkah,
Tangan tak mampu meraih dan memeluk semesta,
Semesta menangis sujud pada Sang Pencipta,
Semesta penuh luka dan basah air mata,
Mengemban tugas tuk menjemput nyawa,
Mengantarnya pada Sang Kuasa,
Sang Kuasa Yang Maha Pencipta,
Tragedi pilu 2020,
Semoga semesta segera menyelesaikan tugasnya,
Kembali ceria penuh kebahagiaan,
Menyambut ramadhan dengan kemurnian hati,
Mengajak seluruh penghuninya sujud pada Sang Pencipta,
Pada-Nya yang tak mampu di lihat oleh mata,
Namun dapat di rasakan keberadaan-Nya oleh hati,
Terimakasih semesta, tetes air matamu yg tulus
Mampu menyentuh seluruh hati penghunimu ,
membuat mereka berpikir dan bertanya tentang
Apa yang terjadi ?
Dan mengapa terjadi ?
Yang jahat jadi baik, Yang baik jadi jahat,
Jahat dan baik saling berdampingan melekat
pada manusia yang sadar dirinya manusia atau pun
Manusia yang lupa bahwa dirinya manusia...

Luka Pengasuhan Orang Tua

 Luka Pengasuhan Orang Tua Ibu seorang wanita tangguh yang   tumbuh dan besar di zaman perang. Mentalnya sekuat baja melebur dalam ketulusan...