CERPEN : "SEMESTA MENANGIS"
Oleh Ulfah Meita
Menceritakan tragedi pilu 2020 tentang
Covid-19. Kisah seorang Perawat cantik,
baik hati, dan ramah bernama corona yang bertugas di salah satu Rumah Sakit
terkenal di Kota Jakarta. Cerita cintanya yang tulus pada semesta, membuat ia
menunda hari pernikahannya dengan Dokter muda, dokter yang banyak di kagumi
oleh pasiennya terutama kaum hawa karena parasnya yang ganteng dan hatinya yg
lembut penuh kasih, sikapnya santun, sangat menghormati kaum hawa. Dokter muda
tersebut bernama Virus. Virus bertugas di Rumah Sakit yang berbeda dengan
Corona, yaitu salah satu Rumah Sakit besar Kota Bogor.
Corona yang sering di panggil nana, menjalin
hubungan dengan Vir (nama panggilan doker virus) sejak mereka masih sama-sama
kuliah di Fakultas Kedokteran. Delapan tahun kisah perjalanan cinta mereka
hingga mereka siap berlabuh kejenjang yang lebih serius yaitu menikah di
pertengahan bulan mei tahun ini 2020. Namun, Tuhan berkehendak lain, covid-19
datang menjadi ujian terbesar dalam pernikahan mereka berdua. Mereka memutuskan
untuk menunda pernikahan, rasa cinta mereka yang tulus kepada semesta
mengalahkan seluruh keegoisan diri, keputusan yang berat telah di pilih.
Keduanya kini sama-sama fokus berjuang untuk
melawan covid-19. Perjuangan dengan niat dan hati yang tulus mengantarkan
mereka pada keabadian cinta di hadapan Sang Pencipta, semesta menjadi saksi
kisah cinta sejati dua insan manusia yang menyerahkan hidup dan matinya tulus Lillahi Ta'ala. Inna
Lillahi wa inna ilayhi raji'un.
Penasaran dengan kisah cinta dokter vir dan
perawat nana?? Yuk terus simak ya. Cerpen ini penulis dedikasikan untuk
teman-teman dokter dan perawat yang telah berjuang dengan ketulusan hati tanpa
lelah. Cerpen yang memberi pesan kepada pembaca akan bahayanya Covid-19 bagi
kesehatan fisik maupun psikis manusia. Cerita yang membuat penulis menguras air
mata mengingat banyaknya manusia egois yang hilang rasa kemanusiaannya kepada
sesama. Semoga pesan dalam cerpen ini tersampaikan dengan baik kepada pembaca.
Terimakasih....
https://ulfahmeita.blogspot.com/?m=1
Ig : ulfahmeita05 , Fb : Ulfah Meita
Twitter : @UlfahMeita, Email :
ulfahmeita05@gmail.com
Corona seorang perawat di salah satu Rumah Sakit terkenal, di Ibu
Kota Jakarta. Nama panggilannya suster nana, dia cantik, baik hati dan ramah.
Hari yang cerah di awal bulan januari, tahun baru 2020. Bunga bermekaran
memenuhi seluruh hatinya, tahun yang di tunggu dan sangat di rindukan akhirnya
telah datang. Bahagia karena kisah
perjalanan cintanya bersama dokter virus selama delapan tahun akan berlabuh di
pelaminan. Dokter virus adalah dokter muda, yang ganteng, banyak di kagumi oleh
pasien terutama kaum hawa karena kelembutan hatinya, sopan santun dan sangat menghormati wanita. Dokter muda
yang akrab di sapa dokter vir sore itu datang ke rumah suster nana bersama
keluarga besarnya, berniat untuk melamar suster nana.
Awal tahun baru, januari bersemi. Rumah suster nana penuh dengan
dekorasi bunga yang cantik dan rapih. Terlihat dua insan manusia yang saling
memadu kasih duduk di bangku taman halaman rumah suster nana,
Virus : Assalamu'alaikum calon mamumku...
Corona : Wa'alaikumsalam calon imamku...
Virus : Aku bahagia banget akhirnya setelah 8 tahun kita pacaran,
tahun ini insyaAllah aku akan menikahimu.. (ungkapan kebahagiaan dokter vir)
Corona : Aku pun bahagia waktu yg ku tunggu bertahun-tahun dengan
lika-liku cinta kita yang menguras air mata dan emosi akhirnya mengantar kita
untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.. (suster nana sangat terharu
mengingat perjalanan cinta mereka)
Virus : Terimakasih nana, kamu wanita yang sangat sabar mau dengan
tulus mencintaiku apa adanya, menungguku bertahun-tahun lamanya...
Corona : kamu pun laki-laki baik yang di kirim Tuhan untuk
menerjemahkan hidupku menjadi lebih indah dan berwarna vir...
Virus : Semoga semua berjalan lancar, bulan mei yang di tunggu
menjadi saksi dari perjalanan cinta kita, melabuhkan hati ku pada seorang
wanita bernama corona yg sekian lama ku kagumi dan terselip doa di sepertiga
malamku..
Corona : ini kok kamu jadi romantis banget gitu ya, aduh aku jadi
pengin terbang nih... (hidungnya kembang kempis, dengan pipi merah jambu malu-malu)
Virus : nana... nana… ekspresi kamu yg malu-malu gini tuh yang
bikin aku gemesss dan tambah cinta uhhhh.... (dokter vir mencubit hidungnya
seperti kebiasaannya sejak dulu waktu masih pacaran di fakultas kedokteran)
Corona : ah kamu tuh gitu deh, seneng banget buat aku malu dan
salah tingkah.. (tersenyum manis di pipi merah merona suster cantik itu)
Seusai jamuan makan malam dan pertunangan, keluarga besar dokter virus pun berpamitan untuk pulang ke rumah
mereka di Kota Bogor. Keduanya pun kembali bekerja dengan kesibukan
masing-masing, dokter vir yang bertugas di salah satu Rumah Sakit besar di Kota
Bogor, dan suster nana yang bertugas di Rumah Sakit Jakarta. Kesibukan keduanya
membuat mereka jarang bertemu, sehingga adik suster nana yaitu mawar membantu
persiapan pernikahan kakaknya yang rencananya akan di laksanakan, di Jakarta.
Mawar yang masih kuliah saat itu sedang liburan semester, mawar banyak berperan
mulai memesan surat undangan,gaun pernikahan, gedung pernikahan, WO (Wedding
Organizer), seragam keluarga besar, catering, dll.
Tak terasa sudah sebulan lebih sejak pertunganan itu, menginjak
bulan maret. Bulan yang mencekam, Indonesia menjadi salah satu negara yang
terkena pandemi covid-19. Apa itu pandemi covid-19??
Menurut WHO (World Health Organization)
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa
negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi
merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara
tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu.
Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan
suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat
ini, COVID-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona. (Sumber : sehatq.com)
Pandemi covid-19 membuat dokter vir dan suster nana semakin sibuk
di rumah sakit dengan pekerjaan meraka masing-masing. Pertengahan bulan maret
dokter vir menyempatkan waktu untuk mengunjungi suster nana ke Jakarta. Sore
itu mereka janjian di salah satu cafe
langganan mereka untuk membicarakan hal penting terkait pernikahannya. Terlihat
seorang wanita cantik, dengan rambut panjang terurai duduk di salah satu bangku
cafe. Suasana cafe sore itu terlihat sepi
tidak ramai seperti biasanya.
Virus : Assalamu'alaikum calon mamumku, (dokter vir yang tiba-tiba
datang dan mencubit hidung wanita cantik yg sudah menunggunya sejak tadi)
Corona : Wa'alaikusalam calon imamku... (tersenyum, menyembunyikan
kesedihannya)
Virus : Jangan sedih gitu dong, senyum manisnya mana sayang.. masa
aku jauh-jauh dari bogor hanya di suguhkan wajahmu yang murung tanpa senyuman,
kamu kenapa sih sayang? ( dokter vir mencoba merayu suster nana untuk tetap
tersenyum)
Corona : aku khawatir dan resah dengan situasi ini, aku takut ke
depan situasi ini semakin parah dan akan semakin banyak korban sayang, aku
takut akan banyak hal yang terjadi di luar kuasa kita.
Virus : tarik nafas dulu yuk, aku tahu kamu khawatir dengan pandemi
covid-19 ini, tapi kamu harus tetap mengontrol emosimu, kamu gak boleh setres
berlebihan karena itu akan membuat daya tahan tubuhmu menurun. Serahkan
semuanya kepada Yang Maha Pencipta ya sayang.
(Dokter vir mencoba menenangkan suster nana)
Corona : yank, kalo pernikahan kita tunda sampai situasi aman, kamu
gak papa kan? Biar kita sama-sama fokus untuk menghadapi covid-19 ini. (Suster
nana mengajukan permintaan)
Virus : ya gak apa-apa sayang, demi kebaikan semuanya, yang penting
aku minta kamu jaga kesehatan ya, jangan terlalu setres dan panik, kita
serahkan semuanya pada Yang Maha Kuasa.
Corona : ya sayang, makasih banyak ya, tolong sampaikan maafku
kepada orang tua dan keluarga besarmu... aku berharap mereka mau mengertikan
sitausi dan keadaan ini yank...
Virus : pasti mereka mengerti sayang, nanti aku anter kamu pulang
dan bantu untuk ngasih pengertian juga ke orang tua mu...
Corona : he'em... (mengangguk tanda setuju). Yank, aku kaya nya
mau cari kostan aja supaya orang tua dan keluarga ku aman, karena aku harus bertugas di rumah sakit menangani
pasien covid-19. Kalo harus bolak-balik ke rumah, aku kasihan dan gak tega
dengan orang tua pasti bahaya untuk mereka...
Virus : baiknya memang
begitu, kita harus jaga jarak dulu dengan orang tua dan orang lain demi kebaikan bersama. Terus kamu udah dapet
kostan'nya belum? Kalo udah nanti biar aku pamit ke rumahmu terus langsung ku
antar ke kostan mu...
Corona : udah kok yank, kosannya insyaAllah aman, jauh juga dari
rumah warga, dekat dengan rumah sakit, halamannya luas, dan sebelahan dengan
rumah ibu kost tapi masihada jarak jadi insyaAllah aman, pulang dari rumah
sakit langsung masuk kamar kost...
Virus : bagus kalo gitu yank.. udah yuk yank pulang ke rumah mu,
takut keburu malam, besok aku harus kerja pagi soalnya, kamu juga kan harus
istirahat mau bersihin kos dulu kan... (ajak dokter vir kepada suster nana)
Corona : ayuk...
Dokter vir dan suster nana pun bergegas mengendarai mobil toyota
alphard warna hitam milik dokter vir. Sesampai di rumah suster nana,
keduanya pun duduk bersama kedua orang tua dan mawar untuk memberi pengertian
kepada mereka tentang keputusan keduanya menunda pernikahan. Orang tua dan adik
suster nana awalnya keberatan tapi kesabaran dokter vir mampu meluluhkan hati
keluarga suster nana. Suster nana pun mengutarakan keinginannya untuk pisah
rumah sementara pindah ke kost'an untuk menjaga keamanan bersama.
Corona : mah, pah maaf ya nana harus pindah ke kost'an dulu
sementara, nana sayang kalian, nana gak mau membahayakan nyawa kalian karena
kita masih tinggal serumah sedangkan nana masih harus bolak-balik rumah sakit
menangani pasien covid-19. Nana harap mamah dan papah mau mengertikan
kekhawatiran nana... (ijin nana kepada kedua orang tuanya)
Papah corona : ya gak apa-apa sayang, papah mengijinkan kamu yang
penting kamu rajin kabarin orang tua, jaga kesehatan mu ya nak... (jawaban
bijak seorang ayah)
Mamah corona : kamu ijin cuti atau mengundurkan diri aja ya na,
mamah khawatir. Biar kamu tetep di rumah gak perlu ngekost & bolak balik ke
rumah sakit.. karena virus corona sangat berbahaya sayang, mamah takut kalo
kamu kenapa-kenapa... (kekhawatiran seorang ibu kepada anak perempuannya)
Papah corona : mah, gak boleh kaya gitu dong... mamah gak boleh
egois, itu sudah resiko dari pekerjaan nana sebagai perawat, dia harus
bertanggung jawab dengan sumpahnya sekalipun nyawa taruhannya, mamah yang sabar
ya... (suami yang memberi pengertian
kepada istrinya)
Virus : betul kata papah, memang bukan keputusan yang mudah tapi
kami sudah di sumpah untuk mengabdikan hidup dan mati kami kepada bangsa dan
negara ini walaupun taruhannya nyawa, insyaAllah semuanya baik-baik saja mah,
mamah bantu doa ya supaya kami bisa menyelesaikan amanah ini dengan baik, kita
semua sehat, situasi semakin membaik dan kami bisa melanjutkan acara pernikahan
kami yang tertunda... (dokter vir coba menenangkan mama corona yang terlihat
sangat cemas dan gelisah)
Corona : mamah, nana pasti jaga diri, hidup dan mati itu urusannya
Allah yang penting selama kita hidup manfaatkan itu dengan baik di jalan Allah,
mamah bantu doa ya biar kita semua sehat, nana pasti akan rajin ngabarin dan video
call ke mamah papah...
Mamah corona : ya sayang,
terus kamu mau pindah kost kapan? Mamah bantuin beresin baju-baju mu ya, mamah
anterin kamu ... (perhatian seorang ibu yang lembut penuh kasih)
Corona : gak usah mah, nana udah beresin semuanya, tinggal angkut
aja. Nanti biar nana di anterin virus, sekalian dia pamit pulang ke bogor
karena besok pagi dia harus kerja. Mamah dan papah jaga kesehatan ya, nana
sayang kalian semua, nanti kalo udah sampai di kost nana pasti kabarin kalian,
kost'an nana deket rumah sakit kok, terus jauh juga dari rumah warga, sebelahan
dengan ibu kost tapi masih berjarak jadi insyaAllah aman...
Mawar : perlu aku bantuin
beres-beres kost'an nya gak kak? (Mawar
menawarkan diri sebagai petugas kebersihan)
Corona : gak usah dek, kamu jagain mamah papah aja ya, aku titip
mereka, kalo terjadi apa-apa dengan ku tolong kamu gantikan posisiku, tanggung
jawab dan sayangi mereka..
Mawar : husttt kok kamu ngomong nya gitu sih kak, ngomong pake
bismillah dulu kek udah kaya mau pergi jauh aja, kamu kan cuma pergi sementara kak...
Corona : iya adekku, kakak kan cuma mau titip orang tua ke kamu,
karena kakak gak tau apa yang akan terjadi ke kakak kedepannya...
Mawar : tapi aku gak suka kakak ngomong kaya gitu, kalo mamah
denger pasti mamah bakal sedih dan nangis, udah ah sana pergi... (kesal mawar
dengan ucapan nana yang dianggap keterlaluan)
Corona : lho kok malah ngusir kakak nih ceritanya... ya udah kakak
pamit ya adek ku yg suka ngambekkan gak jelas (pamit nana sembari memberantakan
poni sang adik dengan wajah yg sedang
cemberut)
Mawar : uhh kakak, poniku berantakan nih... mas vir kok mau sih
sama mbak nana yang usil banget gitu ... (lapor mawar pada calon kakak iparnya)
Virus : namanya juga cinta dek, makanya kamu jangan kelamaan jomblo
biar tau gimana rasanya jatuh cinta... hahaha (usil dokter vir menggoda mawar)
Dokter vir dan suster nana pun pamit menuju kost'an. Mobil toyota
alphard berhenti tepat di gerbang kost'an berwarna pink dengan halaman luas
penuh bunga. Sebelum keluar mobil terjadi percakapan,
Corona : makasih ya udah nganterin aku, kamu jaga kesehatan ya,
hati-hati di jalan, sampai di bogor jangan lupa kabarin aku...
Virus : iya sayangku... (sambil mencubit hidung suster nana)
Corona : aku gak tau apa yang akan terjadi kedepannya dengan kita, yang
harus kamu tau dan ingat "aku sangat mencintaimu, tapi Allah lebih
mencintaimu, hati ini di takdirkan oleh Allah untuk menjadi milikmu, semoga
kamu lah jodoh ku dunia akhirat yang akan mengantarku bertemu dengan-Nya yang
Maha Mencintai", selamat malam sayang... salam untuk orang tua dan
keluarga mu ya.... (suster nana meneteskan air mata, mengungkapkan isi hatinya
kepada dokter vir)
Virus : aku berharap kamu lah tulang rusuk ku, bidadari yang memang
Allah takdirkan menjadi pendamping hidupku sampai di keabadian cinta-Nya...
Bismillah niat kita baik, semoga kebaikan kita memberi kebermanfaatkan bagi
sesama.. selamat malam tulang rusuk ku, pasti aku sampaikan kepada bapak ibu
salam dari calon menantu kesayangannya... love you (kembali mencubit hidung
mungil, dan mengusap air mata suster nana)
Malam itu semesta menjadi saksi dua insan yang telah sepakat
mengabdikan hidup dan matinya kepada semesta, fokus menangani covid-19
mengesampingkan keegoisan diri.
Tiga hari setalah malam itu, suster nana shift work pagi jam
07.30 WIB. Seperti biasa suster nana
melangkah menuju ruang kerja melewati taman halaman samping rumah sakit, suster
nana melihat ada dua orang anak yg sedang duduk dan terlihat bersedih...
Corona : adek kok kelihatan sedih, kenapa sayang? (Suster nana
menghampiri dua anak tersebut dan berjaga jarak sekitar 1 meter dari anak-anak
tersebut)
Alif : mamah sakit kak, sudah 2 hari di rumah sakit... ini adek ku
lala (jawab seorang anak laki-laki usia 12 tahun)
Corona : yang sabar ya sayang, kalian gak seharusnya ada di rumah
sakit, mamah biar di jaga sama kakak dan petugas medis yang lain, kalian di
rumah aja ya, karena kodisi saat ini sangat bahaya untuk kalian, ayah kalian
kemana? (Suster nana menasihati
adik-adik tersebut)
Alif : ya kak, ini kita juga cuma sebentar nunggu ayah lagi jenguk
mamah dulu di dalem, kita gak boleh masuk dan di suruh tunggu di luar kak...
(penjelasan sang kakak)
Lala : kakak suster ya? Kak, virus corona itu apa sih ? Kok kita
harus libur sekolah, terus kita juga gak boleh deket-deket sama mamah, gak
boleh main, harus di rumah aja.... (tanya si gadis imut usia sekitar 10 tahun)
Corona : Virus Corona atau
severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan,
pneumonia akut, sampai kematian. (Sumber : www.alodokter.com)
Alif : emang virus corona bisa menular ya kak? (Tanya alif
penasaran)
Corona : Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular
dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara,
termasuk Indonesia. (Sumber : www.alodokter.com)
Lala : oh gitu kak, menularkannya lewat apa aja sih kak? (Rasa
ingin tahu yang besar lala membuat iya bertanya
kepada suster nana)
Corona : Penularannya bisa melaui sentuhan tangan, air liur ketika
batuk dan bersin, transaksi uang kertas, permukaan benda, dll. Makanya kita di
haruskan menghindari kerumunan orang, tidak berkontak fisik secara langsung
seperti kakak saat ini jaga jarak aman dari kalian, kalo bersin tutup dengan
tisu dan langsung buang tisu tersebut ke tong sampah yg tertutup, jika tidak
ada tisu bisa arahkan tutup dengan bahu kalian contohnya seperti ini (suster
nana mencontohkan cara batuk dan bersin ketika tidak ada tisu), kalo sakit
sebaiknya istirahat di rumah jangan berpergian keluar rumah, jika harus
berpergian gunakan masker, ini kakak ada masker kalian pakai ya...(suster nana
memgeluarkan masker dari dalam tasnya, dan memberikannya kepada kedua adik
tersebut)
Alif : ya kak makasih ya kak, kak selain itu apalagi cara untuk
mencegah penularan virus corona? (Lanjut alif semakin penasaran)
Corona : setelah berpergian langsung ke kamar mandi cuci tangan dan
kaki pakai sabun yang bersih, bersih-bersih diri dan jangan lupa ganti baju ya
sayang, yuk kakak ajarin kalian cuci tangan biar bersih itu di sana ada air
keran dan sabun (ajak suster nana kepada alif dan lala, dengan sabar suster
nana mengajari mereka cara mencuci tangan yang benar)
Alif dan lala : makasih ya kakak suster cantik baik hati....
Ayah alif dan lala pun datang menghampiri alif, lala dan suster
nana.
Corona : selamat pagi pak, bapak orang tua dari alif dan lala?
Pak Ipul : iya suster, makasih ya sudah menjaga anak-anak saya... saya
baru saja menjenguk istri yang setatusnya positif corona, dan ditahan di rumah
sakit untuk di isolasi. Anak-anak pun tadi sudah di periksa Alhamdulillah kami
negatif... (ayah alif dan lala menjelaskan kepada suster nana)
Corona : yang sabar nggih Pak, lebih baik sekarang bapak segera
bawa anak-anak pulang, bersihkan rumah dan isolasi mandiri selama 14 hari,
jangan berpergian jika tidak penting, pesan makan bisa melalui aplikasi,
bungkusnya langsung di buang dan cuci tangan terlebih dahulu sebelum meyentuh
makanan tersebut, ajak anak-anak berjemur sekitar 15 menit sekitar jam 09.00
-10.00 pagi karena pada waktu tersebut resiko paparan bahaya sinar UV tergolong
kecil. Stay safe nggih Pak
Pak Ipul : ya terimakasih banyak ya suster, kalo begitu saya dan
anak-anak langsung pamit mau pulang ke rumah ...
Alif dan lala : makasih kakak cantik, kakak jaga kesehatan ya...
aku sama lala pamit pulang dulu, dadah kakak (alif dan lalal melambaikan tangan
tanda perpisahan)
Corona : dadah sayang, hati-hati di jalan ya (suster nana pun
melambaikan tangan dan mengakhiri perpisahan dengan senyuman manis)
Corona kembali bekerja menuju ruang kerjaya. Hari demi hari
berganti, sudah dua minggu suster nana pisah dari keluarga dan tinggal di
kost'an seorang diri, rasa rindu kepada orang tua dan keluarga pun hanya bisa
di lampiaskan lewat video call.
Malam itu sepulang kerja dari rumah
sakit suster nana di kagetkan melihat barang-barangnya mulai dari tas berisi
baju dan beberapa perkakas lain berada di depan pintu kamar kosnya. Di pintu
kost tertulis pesan "Maaf nak, ibu tidak bisa
menerima kamu di kos ini, tolong segera pergi dan bereskan semuanya, ibu baru
tau kalo kamu perawat yang bekerja di bagian penanganan covid-19, aktivitas
kamu bolak balik rumah sakit membuat penghuni kos yang lain khawatir termasuk
saya. Mohon pengetiannya. Ttd ibu kost".
Surat itu adalah pesan dari ibu kos, karena bingung
harus pulang kemana akhirnya suster nana memutuskan kembali ke rumah sakit ,
dan menumpang tidur bermalam sementara di rumah sakit. Suster nana tidak berani
meceritakan kejadian tersebut kepada orang tua karena takut orang tua khawatir.
Petugas medis yang lain pun terkejut ketika suster nana kembali ke rumah sakit
membawa tas besar berisi baju. Rina sahabat suster nana pun bertanya apa yang
sebenarnya terjadi, kebetulan saat itu suster rina sedang shift malam.
Rina : na kok kamu balik lagi? Bawa tas besar, apa yang
sebenarnya terjadi?
Corona : aku di usir ibu kost rin, pulang sampai di
kost semua barang ku sudah di depan pintu kamar kos, dan ada surat ini (corona pun menjunjukan
surat tersebut kepada rina)
Rina : keteraluan banget ya, gak punya hati! Kita juga
capek, kangen keluarga, mengorbankan keinginan demi membantu menangani musibah
ini, gak ada pengertian sama sekali. Padahal kamu juga pulang kan langsung
masuk kamar gak interaksi dengan siapapun dan gak berpergian na. Kesel banget
sumpah aku!! ( suster rina terbawa emosi)
Corona : gak papa rin, maklum saja mungkin beliau
khawatir dan panik karena situasi ini semakin banyak memakan korban. Aku malem
ini numpang istirahat tidur disini aja ya sekalian aku temenin kamu lembur
(suster nana mencoba menenangkan suster rina)
Rina : memang benar ada yang lebih bahaya dari virus
corona yaitu manusia, manusia yang panik takut mati sampai hilang rasa
kemanusiaannya. Besok kamu tinggal bareng aku aja di kontrakan ku... (suster
rina masih terlihat sangat kesal)
Corona : sabar rin... wajar panik, mungkin karena
kurangnya pengetahuan akan covid-19 menyerap seluruh berita tanpa di saring
terlebih dahulu, terlalu focus pada jumlah korban yang terus betambah. Kamu gak
boleh marah-marah begitu nanti kamu malah setres sendiri, kita harus selalu
bahagia supaya imun kita tetap sehat. (Suster nanan mengingatkan suster rina
untuk lebih bersabar)
Rina : ya udah kamu istirahat dulu ya, tidur dulu aja... aku lanjut kerja
dulu. (Suster rina berpamitan dan melanjutkan pekerjaannya memeriksa para
pasien ke ruang isolasi dengan APD lengkap)
Corona : ya ati-ati... semangat rina!!
Di rumah sakit yang berbeda, dokter vir bertugas. Dokter vir sering
sekali lembur dan berjaga malam, sampai akhirnya dokter vir sakit dengan gejala
batuk, flu dan demam tinggi. Gejala yang mirip dengan pasien positif corona,
setelah test di lab ternyata hasilnya positif corona. Dokter vir pun di isolasi
dan di istirahatkan. Semakin hari keadaan dokter vir semakin memburuk, karena
dulunya dokter vir adalah seorang perokok aktif, paru-paru dan ginjalnya sudah
rusak, virus corona begitu cepatnya menggerogoti tubuh dokter vir. Dokter vir
yang merasa usianya sudah tidak lama lagi, mencoba video call dengan
suster nana.
Malam di ruang isolasi, terdengar suara tangis via telfon antara
dokter vir dan suster nan
Virus: Assalamu'alaikum calon mamumku... gimana kabar mu? (Suara
berat dokter vir seakan menahan sebuah beban yang begitu besar)
Corona : Wa'alaikusalam calon imamku, aku sehat, kamu kenapa
nangis... wajahmu pucat, kamu sakit ya?? (Suster nana pun meneteskan air mata
melihat wajah dokter vir yang terlihat
begitu pucat)
Virus : aku positif corona, apapun yang terjadi dengan ku nanti
tolong ya saying, kamu jangan tangisi aku berlebihan, kamu tahu kan aku sangat
mencintaimu tapi Tuhan lebih mencintai kita... kamu janji ya harus semangat dan
jaga kesehatan kamu sayang bidadari hati ku... (seorang dokter muda yang jarang
menangis tiba-tiba meneteskan air mata)
Corona : jangan bilang gitu ya, kamu pasti bisa sembuh, kamu pasti
bisa sehat sayang, kamu harus semangat, ingat pernikahan kita, aku sangat
mencintai kamu dan butuh kamu sayang (suster nana menyemangati dokter vir)
Virus : aku udah gak kuat sayang, aku selalu di hatimu sampai
kapanpun, apapun yang terjadi dalam situasi sesulit apapun aku minta tolong
kamu tetap berbuat kebaikkan ya sayang. Jika nanti Tuhan berkehendak lain,
jangan temui aku , cukup kamu doakan aku...
jika kita tidak berjodoh di dunia, aku berharap kita berjodoh dan bertemu
di tempat terindahnya, di hadapan Tuhan Yang Maha Mencintai... semesta menjadi
saksi besarnya rasa cinta dan sayangku kepada mu corona bidadari cantik yang
dikirim Tuhan. Terimakasih kamu telah menjadi wanita inspirasi dan penyemangat
hidupku selema 8 tahun perjalanan cinta kita... love you (tetes air mata dokter
vir)
Corona : semangat sayang, aku gak tau apa aku bisa hidup tanpa
kamu? Tolong tetap bertahan demi cinta kita, jangan biarkan semesta
menangis melihat kisah cinta kita yang
berakhir pilu... semangat sayang!! Kamu harus sembuh!!
Dokter vir : Maaf sayang.... (dengan nada berat dan tetes air mata
dokter vir menutup telfonnya)
Suster nana begitu cemas dengan kondisi kesehatan dokter vir. Ia
pun mencari tahu kabar dokter vir melalui teman-temannya. Salah seorang dokter
sepesialis penyakit dalam bernama dokter
geby, sahabat sekaligus yang merawat dokter vir menjelaskan melalui via telfon
tentang kondisi dokter vir
Geby : sebelumnya maaf ya
na, aku gak bermaksud menakut-nakuti nana, tapi aku harus jujur tentang kondisi
vir saat ini, apapun yang terjadi aku sebagai dokter hanya bisa berusaha
semampu ku, selebihnya hak kuasa Allah di luar wewengan ku, kita hanya bisa
berusaha sebagai manusia, dan berdoa berharap ada keajaiban. Kamu harus tau na
"vir dulu adalah perokok aktif, dia juga peminum, paru-paru dan ginjalnya
sudah rusak parah, itu membuat virus corona sangat cepat menyerang dan menyebar
menggrogoti seluruh tubuh, daya imun yang
di miliki vir tidak sekuat orang yang normal, virus ini menyerang
saluran pernafasan, dengan paru-parunya yang rusak parah kemungkinan untuk bisa
bertahan sangat kecil, kamu harus sabar dan kuat ya na, berdoa serta serahkan
semua kepada Allah meminta yang terbaik, semoga ada keajaiban dan semoga
analisisku salah"
Corona : terimakasih geb, aku minta tolong titip vir.... karena aku
gak bisa ada di samping dia saat ini, vir minta aku untuk tetep di jakarta
menangani pasien covid-19, amanah dari dia untuk terus berjuang demi
kemanusiaan. Apapun yang terjadi, tolong geb kamu kabari aku terus tentang
kondisi vir. (Dengan suara yang berat, seakan menahan beban yang begitu berat)
Geby : ya na, aku tau ini situasi yang sangat sulit untuk kalian
berdua hadapi, tapi aku yakin kekuatan cinta kalian lebih besar dari segalanya,
semesta menjadi saksi ketulusan cinta kalian. Demi kemanusian kalian berdua
rela mengorbankan keegoisan diri, cinta bahkan mempertaruhkan nyawa kalian. Aku
yakin saat ini para malaikat berdoa meminta yang terbaik kepada Allah atas cinta
kalian yang begitu tulus... stay safe na, aku tahu kamu wanita yang kuat!
Corona : makasih banyak geb... (ucap suster nana lirih, terdengar
lemas dan bersedih menahan tangis)
April berduka...
Mendung mengepung seluruh semesta,
Hujan rintik membasahi bumi..
Bunga-bunga merunduk..
Suara burung terdengar lirih, seakan
bercerita,
Memberi kabar duka pada semesta...
Telah gugur satria sejati,
Berpulang pada Yang Maha Kuasa...
Inna lillahi wa inna ilayhi
raji'un...
Dari tanah, kembali ke tanah...
Sehari setelah dokter geby memberi kabar kepada suster nana, dokter
vir meninggal dunia. Kepergiannya di tangisi oleh semesta, kebaikannya di
kenang banyak orang, dokter muda satria sejati bernama Virus telah berpulang
kepada Yang Maha Kuasa, semoga amal ibadahnya di terima dan di tempatkan di
tempat terbaik. Suster nana memenuhi permintaan terakhir dokter vir untuk tidak
menemuinya apapun yang terjadi, dan tetap berjuang demi kemanusiaan.
Kondisi suster nana yang masih sedih membuat daya tahan tubuhnya
lemah. Seminggu setelah dokter vir meninggal, suster nana positif corona. Ia pun harus di isolasi
di rumah sakit tempat ia bekerja sebagai pasien covid-19, bukan sebagai suster.
Keadaan suster nana semakin memburuk, sampai akhirnya sore itu ia menghembuskan
nafas terakhirnya. Suster nana menyusul dokter vir ke tempat terindah menghadap
Sang Pencipta. Pernikahan yang di rencanakan bulan Mei, di ganti oleh Tuhan
dengan Pernikahan yang begitu indah dan mewah, di hadiri oleh para malaikat,
menjadi pasangan sejati, sehidup semati dikenang dalam keabadian cinta-Nya.
Semesta menangis,
Kehilangan bidadari tak bersayap...
Bidadari yang kini telah bahagia,
Ia tersenyum tanpa luka..
Kecantikannya sempurna menyinari
dunia..
Ketulusan hati mengabdi pada
semesta,
Menjadi penyejuk bagi mereka yang
pilu,
Ia telah kembali pada pelukkan
hangat Ibu Pertiwi...
Mengukir kebaiakkan dalam sanubari..
Cintanya sejati dalam keabadian Sang
Pencipta...
Jenazah suster nana sempat di tolak tiga kali oleh warga, dengan
alasan warga khawatir virus corona akan menyebar ke perumahan warga dekat
makam. Sungguh ironis kepanikkan yang berlebihan membuat manusia kehilangan
rasa kemanusiaanya. Prosedur pemakaman jenazah positif corona yang sudah sesuai
dengan protokol dari WHO (World Health Organization) ternyata belum banyak di ketahui dan di pahami
oleh masyarakat. Masyarakat hanya menyerap berita dan fokus pada jumlah pasien positif corona, tidak
mengimbangi dengan mencari tahu apa itu WHO, protokol pemakaman jenazah positif
corona, pandemk covid-19? Bagaimana cara memutus penularan covid-19? Apa itu
social distancing, lockdown, ODP, PDP,
Suspect, Positif, Isolasi, Karantina, Imported Case, Local Transmission, Wabah, epidemi, pandemi,
Rapid test, atiseptik, cairan disinfektan? Dll.
Kepanikkan masyarakat terjadi karena minimnya pengetahuan
masyarakat akan covid-19, mereka terlalu fokus pada berita tentang jumlah
pasien yg terus bertambah, sehingga membuat ketakutan-ketakutan dan
kekhawatiran yang berlebih. Padahal ditengah pandemi covid-19, daya imun yang
kuat sangat di butuhkan untuk melawan virus tersebut, jika kita setres
berlebihan akan mempengaruhi kesehatan
tubuh kita. Untuk itu mari kita tingkatkan daya tahan kita dengan tetap
bahagia, mengontrol diri supaya tidak
setres, menyaring setiap berita dan informasi yang kita dapatkan, mencari
tahu istilah-istilah dalam covid-19,
gejala, serta bagaimana cara memutus rantai penularan covid-19 tersebut.
Cerpen ini penulis desikasikan untuk para pahlawan kemanusiaan,
dokter, perawat dan sukarelawan yang telah berjuang demi kemanusian. Terimakasih
penulis sampaikan dari hati yang terdalam kepada Satria Sejati dan Bidadari Tak
Bersayap yang telah dengan ikhlas bekerja untuk kami. Semoga segala amal
kebaikan kalian di terima di tempat terbaik oleh Allah. Terkhusus doa untuk
Satria Sejati dan Bidadari Tak Bersayap yang telah gugur dan kembali kepada
Sang Pencipta , Al- Fatihah.
Semoga cerpen ini bisa bermanfaat bagi pembaca, pesan dari penulis "Dalam
keadaan sesulit apapun, tetaplah berbuat kebaikkan. Jangan biarkan kepanikkan
membuat kita kehilangan rasa kemanusiaan, hingga kita lupa tugas kita sebagai
manusia untuk saling bermanfaat bagi sesama. Semoga sujud kita semakin
khusuk kepada Sang Pencipta. Stay safe,
jaga keluarga mu dan orang-orang di sekelilingmu dengan tetap waspada, ikuti
himbauan dari pemerintah, sabar untuk menunda mudik".
ig : ulfahmeita05
fb : Ulfah Meita
email : ulfahmeita05@gmail.com
Beberapa sumber berita untuk menambah pengetahuan supaya meredam
kepanikan pada diri kita
https://tirto.id/mengenal-17-istilah-terkait-corona-virus-covid-19-odp-hingga-wfh-eGqt
https://www.alodokter.com/virus-corona
https://www.who.int/
https://www.google.com/amp/s/www.sehatq.com/artikel/covid-19-ditetapkan-sebagai-pandemi-apa-artinya/amp
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/kumparansains/tata-cara-memandikan-dan-menguburkan-jenazah-korban-virus-corona-covid-19-1t3yXnbk6JM
Youtube Ganjar Pranowo
Ig : @bnbp_indonesia
Ig : @kemenkes_ri